Judul : Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak
link : Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak
Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak
Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak
Belum semua masyarakat tahu dan memahami bagaimana mendidik anak dengan cara Islam, sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw maupun para sahabat.
Ketika berbagai ilmu parenting Barat dipelajari sedemikian rupa, mengapa ilmu yang jelas-jelas telah terbukti kebaikannya semenjak ribuan tahun lalu tidak ikut dipelajari?
Yuk, sekarang saatnya kita memahami bagaimana cara Ali bin Abi Thalib ra mendidik anak-anaknya dan Pesan Rasulullah tentang cara mendidik anak:
1. Anak sebagai Raja (Usia 0-7 Tahun)
Melayani anak dibawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal yang sangat tepat untuk dilakukan. Para orang tua memang harus pandai bersikap, menempatkannya sesuai usia anak.
Ketika orang tua selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia 7 tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab.
Pesan-pesan Rasullullah tentang tata cara mendidik anak
- Mengenalkan dan mendidik anak tentang Tauhid
Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”.
Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn abbas)
Berdasarkan Hadist Nabi di atas, maka,dalam kitab Al Amali hal.475, Imam Al Baqir dan Imam ash Shadiq raadiyallahu ‘anhuma berkata, tahapan untuk mengenalkan Allah kepada anak adalah:
- Pada usia 3 tahun, ajarkan kepadanya kalimah Tauhid, “Laila ha illallah” sebanyak tujuh kali.
- Pada usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan kepadanya kalimah “Muhammad Rasullullah.”
Mendidik anak tentang Salat:
Masih dalam kitab yang sama, Imam al Baqir dan Imam ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita mengenalkan dan mendidik anak tentang salat.
- Setelah anak usia 5 tahun dan telah memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya salat.
- Pada usia tujuh tahun ajaklah ia untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk melakukan salat.
2. Anak sebagai Tawanan (Usia 8-14 Tahun)
Kedudukan seorang tawanan perang dalam islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara proporsional,
namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberika hak dan kewajiban tertentu.
Rasulullah SAW mulai memerintahkan seorang anak untuk sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita memukul anak tersebut (atau mengukum dengan hukuman seperlunya) ketika ia telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat.
Karena itu usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang.
Pesan-pesan Rasullullah tentang tata cara mendidik anak:
Tata cara berwudhu secara penuh boleh diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan salat serta pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat di terapkan pada usia ini. Karena pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan dan tata tertib.
Sebagai Muslim adalah kewajiban kita untuk mengikuti petunjuk Nabi di setiap segi kehidupan kita. Terlebih tentang tata cara mendidik anak.
3. Anak sebagai Sahabat (Usia 15-21 Tahun)
Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orang tua sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib ra.
Inilah saat yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati, menelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa.
Perlu dikomunikasikan bahwa selain mengalami perubahan fisik, juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya.
Paling penting bagi para orang tua adalah harus dapat membangun kesadaran pada anak bahwa usia setelah akil baliqh, ia sudah memiliki buku amalannya sendiri yang kelak akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.
Controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan berdo’a untuk kebaikan dan keselamatannya.
Dengan demikian, anak akan merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai dan disayangi. Ia akan merasa percaya diri dan mempunyai kepribadian yang kuat untuk selalu cenderung pada kebaikan dan menjauhi perilaku buruk.
Jangan lupa beri tanggung jawab lebih padanya agar ia tahu beban hidup harus ditunaikan dengan segenap kesungguhan.
Demikianlah Artikel Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak
Sekianlah artikel Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak dengan alamat link http://ada-rizki.blogspot.com/2017/01/orang-tua-harus-baca-ini-3-cara-ali-bin.html
0 Response to "Orang Tua Harus Baca! Ini 3 Cara Ali Bin Abi Thalib Dalam Mendidik Anak"
Posting Komentar